Suluk Lintang Lanang

Pikiran itu sampah. Ini penampungannya.

Selamat datang

Jika anda mencari sesuatu di sini, percayalah, anda takkan menemukan apa-apa.

Tentang Penulis

Setyo A. Saputro. Lahir dan besar di Karanganyar. Saat ini menjadi pekerja media di sebuah portal berita nasional.

Akhir

'Pernah ke surga?'
'Aku? Baru pulang dari sana'
Langit mendadak biru. Tanah merekah. Warna merah.
'Tanah merah? Bukankah itu neraka?'
'Siapa kata? Sjahrir dulu belajar di sana'
Hujan jalang. Jembatan tumbang.
'Bikinkan aku puisi'
'Maaf. Hatiku sedang mati'
Mata air air mata. Alir. Tetes. Resap. Laknat.
'Ibu. Bolehkah aku menangis?'
'Kenapa tidak nak.. Ini bir untukmu..'
Puji Tuhan. Mari menuju depan.

2 komentar:

  1. gusmel riyadh mengatakan...
     

    Kau sampai ke tanah merah tanpa Ku?
    Bawakan AKU steguk bir saja, serasa keringatmu di sana.

    juoh, aku iki kok malah ngomong aneh...

  2. Sang Lintang Lanang mengatakan...
     

    @ gusmel:
    memang.. aneh..

Posting Komentar



 

different paths

college campus lawn

wires in front of sky

aerial perspective

clouds

clouds over the highway

The Poultney Inn

apartment for rent