cerita tentang cerutu tua
Cerutu itu tak akan pernah mau ketika kau suruh untuk bercerita,
Tentang bagaimana dulu ketika dia masih terlalu belia, dimana sesobek malam seringkali dia habiskan diam-diam bersama salah satu sahabatnya yang kini tak terlalu diketahui benar dimana keberadaannya,
Dan jangankan seikat ganja, bahkan gemintang pun lebih sering memilih untuk padam daripada memaksakan diri untuk menjadi terang,
Karena tahukah kau, bahwa sungai yang membelah perkampungan itu sama sekali tidak pernah mengalirkan darah; apalagi nanah !
Semua yang seringkali kau dengar dari lembar buku-buku sejarah itu adalah sampah!
Sampah busuk yang ditulis oleh manusia-manusia busuk yang sok berbulu jingga; tapi menyimpan seuntai tasbih yang terbuat dari taring serigala di saku celana dalamnya!
Percayalah,
bahwa cerutu itu tak akan pernah mau ketika kau suruh untuk bercerita,
tentang siang, rentang, petang, bahkan hingga yang terjalang…
Tentang bagaimana dulu ketika dia masih terlalu belia, dimana sesobek malam seringkali dia habiskan diam-diam bersama salah satu sahabatnya yang kini tak terlalu diketahui benar dimana keberadaannya,
Dan jangankan seikat ganja, bahkan gemintang pun lebih sering memilih untuk padam daripada memaksakan diri untuk menjadi terang,
Karena tahukah kau, bahwa sungai yang membelah perkampungan itu sama sekali tidak pernah mengalirkan darah; apalagi nanah !
Semua yang seringkali kau dengar dari lembar buku-buku sejarah itu adalah sampah!
Sampah busuk yang ditulis oleh manusia-manusia busuk yang sok berbulu jingga; tapi menyimpan seuntai tasbih yang terbuat dari taring serigala di saku celana dalamnya!
Percayalah,
bahwa cerutu itu tak akan pernah mau ketika kau suruh untuk bercerita,
tentang siang, rentang, petang, bahkan hingga yang terjalang…
0 komentar:
Posting Komentar