QOBUL
Saya terima nikahnya bla bla bla binti bla bla bla dengan mas kawin sepenggal antologi puisi dibayar TUNAI...'. Kalimat mengambang di awang-awang. Bebisik tetangga, 'Memang puisi bisa mencegah mati???'. 'Tapi puisi terbuat dari hati', ibu kebaya ungu berkata. Gincu merah merona. Bibir drakula. Pak naib berpura-pura, 'Sah???'. Saksi-saksi menunaikan tugasnya, 'SAHHH!!!'. Senyum-senyum mekar seketika. 'Makan tu hati!!!', ibu pengantin wanita muni-muni. Meski soliloqui. Pita kaset diputar. Gamelan berjalan. Pelan. Zina keduanya kini dilegalkan.
*Foto diambli dari sini
*Foto diambli dari sini
0 komentar:
Posting Komentar