tag:blogger.com,1999:blog-3055336215751368236.post2706903088025005347..comments2024-01-20T10:26:46.165+07:00Comments on Suluk Lintang Lanang: (sedikit) menalar tuhanSang Lintang Lananghttp://www.blogger.com/profile/13480779145934857943noreply@blogger.comBlogger4125tag:blogger.com,1999:blog-3055336215751368236.post-75400059983799583102007-10-17T10:12:00.000+07:002007-10-17T10:12:00.000+07:00buat mas ali : terima kasih, sudah bersedia mampir...buat mas ali : terima kasih, sudah bersedia mampir... kebetulan kemarin saya abis baca buku tentang jamaah ahmadiyah. <BR/><BR/>buat mas joel : bener mas joel, seperti apapun konsepsi tentang tuhan yang saya percayai, ga usah diperdebatkan. dan karena itu saya ga akan mendebat anda. he2... bukan apa2, karena saya yakin, apapun konsepsi kita, tujuannya adalah demi kebaikan. itu yang penting... (tapi ngomong2 kok nyebut nama aseli ya? he2...)<BR/><BR/>buat mas como : betul mas.. saya lebih percaya bahwa agama itu muncul dari sebuah kultur. tentang 'SEMIOTIKA TUHAN', itu terbitan dari PINUS karangan Audifax. kebetulan saya punya. mungkin buat referensi lain bisa dibaca 'MENALAR TUHAN' karya Frans Magnis Suseno.<BR/><BR/>buat semuanya, terima kasih sekali...Sang Lintang Lananghttps://www.blogger.com/profile/13480779145934857943noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3055336215751368236.post-67878982735510950632007-10-16T23:03:00.000+07:002007-10-16T23:03:00.000+07:00wah, bahasan yang cukup membuat kening saya mengke...wah, bahasan yang cukup membuat kening saya mengkernyit. Em..sebenarnya atribut2 yang tertempel pada kita untuk mencari eksistensi so called "tuhan", gak akan pernah ada habisnya jika kita telaah. mulai dari animisme, dinamisme, mitologi, new age, samawi, kejawen dan apapun alternatif2 yang ada. menurut saya, hal2 yang saya sebut di atas itu sebagai sebuah institusi, sebagai organisasi, sebagai wadah yang seolah -olah memunculkan "imagined community". Saya akan merasa satu keluarga dengan sesama pemeluk Kristen, ato sampeyan akan merasa sebagai saudara karena sama-sama Muslim. Menurut saya, agama itu muncul dari sebuah kultur. Dalam kultur itu masing2 individu mempunyai space untuk saling berkomunikasi. Dari komunikasi muncul dialektika. Dari dialektika muncul perdebatan tentang hal yang paling hakiki, yaitu keberadaan tuhan. wah, pake ilmu paling logis sekalipun, pake teori relativitaspun, gak akan ketemu. jadi sekarang, kalo kita terus -menerus mempertanyakan keberadaanya, kita gak akan maju. Tuhan2 kekinian lebih canggih bos, serba online, mobile, urban, e-lifestyle dsb. ha.ha.sori, aku dadi mumet ki...kalo mau menalar Tuhan, tuh ada buku judulnya "SEMIOTIKA TUHAN" terbitan mana aku lupa...silahkan dibaca, barangkali bisa jadi referensi menarik. salam...Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3055336215751368236.post-53798493895614432862007-10-16T17:30:00.000+07:002007-10-16T17:30:00.000+07:00Bro, masalah yang berkaitan dengan spiritual seper...Bro, masalah yang berkaitan dengan spiritual seperti ini memang adalah sebuah pilihan. Setiap orang berhak mempunyai pilihannya sendiri. kalo saya, meskipun agama yang saya anut sekarang ini adalah warisan dari orang tua, namun ketika saya sudah mulai bisa (sok) berpikir, saya jadi benar-benar meyakininya, karena semua konsep yang dipertanyakan semua ada jawabannya dalam agama saya ini. Agama, terlebih lagi Tuhan menurut saya, skali lagi menurut saya lho, adalah sesuatu yang tidak perlu diperdebatkan. Kita hanya perlu percaya, meyakini, dan menjalankannya. Bukan berarti kita seperti robot yang tidak bisa berpikir,tapi kalo menyangkut agama dan Tuhan ya memang seharusnya begitu menurut saya, karena sepintar-pintarnya otak manusia berpikir, ketika dia mempertanyakan Tuhan, maka akan sampai pada suatu titik dimana dia akan mengalami kebuntuan. Itu menunjukkan bahwa manusia memiliki keterbatasan, dan itulah kenapa manusia tidak boleh menyandang gelar "Maha", yang itu hanya diperuntukkan buat Tuhan saja.<BR/>Kalo ndak percaya silakan pikir ini : Manusia, bumi, dan alam semesta adalah ciptaan Tuhan, sampeyan sebagai orang beriman dan beragama pasti percaya itu kan? Manusia boleh saja memiliki pemikiran dan berkesimpulan mengenai asal mula bumi terbentuk, dan planet2 juga. tapi ketika diajukan pertanyaan mengenai Tuhan yang menciptakan semua itu, darimanakah Dia ada, siapakah yang menciptakannya (astaghfirullah), maka apa bisa ditemukan jawabannya?? <BR/>Mungkin hal itu bisa sebagai penguat rukun iman yang mengharuskan penganut agama saya untuk percaya (beriman) kepada beberapa hal yang tidak akan bisa dibuktikan/dinalar keberadaannya melalui akal pikir manusia namun harus dipercayai termasuk tentang Tuhan tadi.<BR/><BR/>Wah jadi kaya numpang posting ni, sori mas Andik kalo kepanjangen...saya memang suka nggunem gak jelas dan gak ada isinya kaya gitu e, mohon dimaafkan...hahahaha...deFrancohttps://www.blogger.com/profile/04621738182401110323noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3055336215751368236.post-18656298536605194152007-10-16T05:40:00.000+07:002007-10-16T05:40:00.000+07:00Malah diusir, Bung. He he he...Malah diusir, Bung. He he he...Rahmat Alihttps://www.blogger.com/profile/12930091822603487555noreply@blogger.com